Si Mamat seorang pemuda yg lugu..
Pekerjaanya sbg tukang tambal ban dipinggir jalan..
Mamat belum berumah tangga walaupun usianya sdh masuk kepala 4. Ibunya tiap hari ngomel agar Mamat lekas berumah tangga krna Mamat adalah anak tunggal.
Suatu hari ibunya membawa pulang seorang anak gadis tuk dijodohkan sama Mamat.
Krn gak mau mengecewakan ibunya,, Mamat menerima gadis tsb utk menjadi istrinya.. Singkat cerita mereka pun menikah, dan tibalah pada saat malam pertama..
Dari Is’ya sampe hampir subuh Mamat yg lugu itu belum bisa mencapai “SASARAN TEMBAK” walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin.
Diapun keluar dari kamar meninggalkan istrinya yg bengong dan kmbali dgn membw sebaskom bsr air.. Kemudian Mamat menyuruh istrinya duduk didalam baskom tsb dgn mengangkangkan kakinya. Istrinya dgn patuh melaksanakan perintah si Mamat walaupun dgn hati penuh tanya.
Tiba2 Amat berteriak kegirangan setelah dilihatnya gelembung2 udara kecil pada baskom.. ” OALAaahhH….RUPANYA DI SITU TOH LUBANGNYA”